Oleh Andi Gunawan
Hari Buku Sedunia diperingati setiap tanggal 23 April, tanggal tersebut merupakan tanggal wafatnya penulis William Shakespeare and Miguel de Cervantes yaitu pada tahun 1616. Tanggal 23 April juga sebagai tanggal lahir William Shakespeare pada tahun 1564. Unesco menetapkan tanggal tersebut sebagai Hari Buku Sedunia sebagai bentuk penghormatan bagi kedua tokoh tersebut yang dikategorikan sebagai penulis dunia yang berjasa dibidangnya.
Buku merupakan hal penting bagi kita, dengan buku kita bisa mempelajari banyak hal yang tidak kita ketahui sebelumnya. Buku memberikan pencerahan bagi siapa saja yang dapat mengeksplorasinya dengan baik sekaligus menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dunia begitu luas dan kita dapat menikmatinya lewat buku, oleh karena itu buku sering dikatakan sebagai jendela dunia.
Sejarah manusia yang dituliskan kedalam buku sangat bermanfaat bagi kita, isinya merupakan pelajaran tentang kehidupan yang berguna pada masa kini. Sejarah yang ditulis bisa menjadi rahmat bagi kita, artinya suatu peristiwa yang baik dalam sejarah harus kita ikuti, sebaliknya peristiwa yang buruk harus kita hindari. Oleh karenanya kita akan menjadi celaka bila tidak memahami rambu-rambu yang ada dalam perjalanan sejarah untuk dijadikan pelajaran pada sekarang ini.
Karya-karya tulis terbaik dunia, bisa kita nikmati lewat buku dan kita mendapat pencerahan karena isinya bermutu. Bahan kitab-kitab suci pun yang tadinya berupa suhuf-suhuf atau lembaran yang disucikan yang terserak pada daun lontar akhirnya bisa kita baca dalam bentuk buku.
Pada era teknologi canggih, buku dikemas dalam bentuk file yang dapat dibaca melalui layar monitor atau alat khusus untuk buku digital. Buku digital lebih dikenal dengan e-Book, dapat dibeli melalui internet atau dibaca melalui berbagai macam situs. Buku digital yang dapat dibaca melalui internet telah menjadi gaya hidup manusia modern, akankah gaya hidup ini dapat menggantikan buku yang dicetak di atas kertas???
Peringatan Hari Buku Sedunia 2008, diadakan ditiap negara dengan berbagai macam kegiatan, Anda bisa lihat pada situs-situs ini.
Sejarah hari buku sedunia 23 April
World Book Day yang dirancang oleh UNESCO adalah sebuah perayaan
buku dan literasi yang diadakan setiap tahun di seluruh dunia.
Indonesia pertama kali melaksanakannya di tahun 2006 dengan prakarsa
Forum Indonesia Membaca yang didukung oleh berbagai pihak, baik itu
pemerintah, dunia usaha, akademisi, komunitas dan masyarakat umum.
Pada awalnya adalah bagian dari perayaan Hari Saint George di
wilayah Katalonia sejak abad pertengahan dimana para pria memberikan
mawar kepada kekasihnya. Namun sejak tahun 1923 para pedagang buku
memengaruhi tradisi ini untuk menghormati Miguel de Cervantes,
seorang pengarang yang meninggal dunia pada 23 April. Hingga itu
sejak tahun 1925 para perempuan memberikan sebuah buku sebagai
pengganti mawar yang diterimanya. Pada masa itu lebih dari 400.000
buku terjual dan ditukarkan dengan 4 juta mawar.
Pada tahun 1995, Konferensi Umum UNESCO di Paris memutuskan tanggal
23 April sebagai World Book Day berdasar keberadaan Festival
Katalonia serta pada tanggal tersebut, Shakespeare, Cervantes, Inca
Garcilaso de la Vega dan Josep Pla meninggal dunia sedangkan Maurice
Druon, Vladimir Nabokov, Manuel Mejía Vallejo and Halldór Laxness
dilahirkan. Walaupun pada kasus Shakespeare dan Cervantes ada
sedikit perbedaan karena masing–masing meninggal dihitung dengan
sistem kalender yang berbeda dimana pada masa itu Inggris masih
mempergunakan sistem Kalender Julian sedangkan Katalonia
mempergunakan sistem Kalender Gregorian. Perayaan ini merupakan
bentuk penghargaan dan kemitraan antara pengarang, penerbit,
distributor, organisasi perbukuan serta komunitas–komunitas yang
semuanya bekerja sama mempromosikan buku dan literasi sebagai bentuk
pengayaan diri dan meningkatkan nilai–nilai sosial budaya
kemanusiaan.
Secara umum, tujuan diselenggarakannya World Book Day sebagai sebuah
world event adalah untuk menyemangati masyarakat, terutama kalangan
anak–anak untuk mengeksplorasi manfaat dan kesenangan yang bisa
didapat dari buku dan membaca. Acara–acara yang mengangkat dunia
literasi sudah diselenggarakan di Indonesia, diantaranya ada 'Hari
Buku Nasional', 'Hari Kunjungan Perpustakaan' sampai berbagai
pameran dan bazaar buku (book fair) di tingkat lokal maupun
nasional. Seiring dengan adanya globalisasi informasi dan
perkembangan ilmu pengetahuan, sudah saatnya kita melebarkan
aktivitas kita dalam dunia perbukuan dengan ikut berpartisipasi
melakukan perayaan buku berskala internasional agar lebih
menggaungkan buku dan literasi di tengah masyarakat Indonesia.
[+/-] Selengkapnya...
[+/-] Ringkasan...